Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif
Pengantar
Aksi nyata merupakan salah satu alur dalam mempelajari modul pendidikan guru penggerak. Pada alur aksi nyata, terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh calon guru penggerak, seperti:- Mengumpulkan tugas
- Mengirimkan jawaban via diskusi
- Latar Belakang.
- Tujuan Aksi nyata.
- Tolak Ukur.
- Linimasi Tindakan.
- Dukungan yang Dibutuhkan.
Latar Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi membawa dampak yang beraneka ragam pada manusia, tergantung bagaimana cara menerima dan menerapkannya. Informasi yang terbuka lebar, tidak jarang menimbulkan efek yang tidak baik bagi karakter murid dalam kesehariannya. Dalam era teknologi ini, akses mudah terhadap tren budaya luar seringkali membuat para murid terpengaruh tanpa adanya pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai budaya kita sendiri.Budaya positif di sekolah memiliki peranan penting dalam membentuk karakter murid. Nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang berpihak pada perkembangan pribadi yang kritis, hormat, dan bertanggung jawab merupakan inti dari budaya positif ini.
Sebagai institusi pembentukan karakter, sekolah memiliki peranan yang besar untuk membangun budaya positif tersebut. Peran guru sebagai pendidik menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi murid. Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara, orang tua dan guru memegang peranan yang penting dalam usahamenumbuhkan budi pekerti yang baik dalam diri murid.
Salah satu cara efektif untuk membangun budaya positif di sekolah adalah dengan membentuk keyakinan kelas. Dengan keterlibatan aktif guru dan murid dalam merumuskan keyakinan kelas, semua pihak akan berkomitmen untuk menjalankannya sebagai langkah awal dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Seluruh warga sekolah tetap berkomitmen untuk selalu berdisiplin melaksankanan nilai-nilai kebajikan yang disepakati dan diyakini sehingga menjadi pembiasaan yang melahirkan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Dari karakter inilah akan terwujud budaya positif di sekolah. Selain itu, penerapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan permasalahan murid di sekolah dapat membimbing murid untuk berdisiplin positif dan menjadi murid yang merdeka dalam belajar serta mewujudkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab.
Tujuan Aksi Nyata
Aksi nyata ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:- Murid mampu untuk merumuskan keyakinan kelas yang sesuai dengan dimensi profil pelajar Pancasila
- Murid mampu untuk mengimplementasikan keyakinan kelas dalam kesehariannya di sekolah
- Guru dapat menjadi teladan yang baik dalam implementasi keyakinan kelas
- Guru dapat berbagi praktik baik tentang budaya positif di komunitas belajar sekolahnya
- Guru dan murid bersama-sama berkomitmen menerapkan budaya positif di sekolah
- Guru menerapkan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah murid di sekolah
Tolak Ukur
- Terbentuknya "Keyakinan Kelas" melalui kesepakatan kelas yang dilakukan wali kelas dan seluruh murid
- Murid mampu menerapkan dan menjalankan budaya positif di sekolah
- Guru menerapkan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah murid di sekolah
Linimasa Tindakan
- Berkolaborasi bersama dengan murid merumuskan keyakinan kelas
- Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan sosialisasi budaya positif di komunitas belajar sekolah
- Melakukan sosialisasi kepada teman sejawat guru tentang budaya positif dan konsep-konsep yang terkait dengan budaya positif
- Menerapkan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah murid
Dukungan yang Dibutuhkan
- Berkolaborasi dengan segenap warga sekolah dalam menerapkan budaya positif
- Berkolaborasi dengan orang tua murid untuk menerapkan budaya positif
- Sarana dan prasarana yang mendukung penerapan budaya positif
Dokumentasi
Kegiatan pembuatan keyakinan kelas dan pengimbasan budaya positif dapat dilihat pada video berikut.Demikian artikel tentang aksi nyata modul 1.4 budaya positif. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif"