Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

Pengantar

Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam dan bahagia.
Dalam kesempatan ini saya akan melakukan Refleksi Dwi Mingguan modul 2.1: Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi menggunakan model refleksi 4F yaitu Fact, Feelings, Findings, Future.

Materi

Fact (Fakta)

Pembelajaran Modul 2.1: Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi dimulai pada hari Kamis 6 Juni 2024 dengan pretest sebagai kegiatan awal. Pada bagian awal modul 2.1, terdapat bagian Forum Komunikasi Fasilitator dan Peserta Modul 2.1. Forum komunikasi ini disediakan sebagai sarana komunikasi antara fasilitator dan peserta selama mempelajari Modul 2.1. Di sini para calon guru penggerak berdiskusi terkait pernyataan dan pertanyaan dari masing-masing calon guru penggerak. Selanjutnya pada  bagian Mulai dari Diri, para calon guru penggerak melakukan Refleksi Individu dengan pertanyaan pemantik bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya  yang berbeda-beda? Refleksi Individu ini adalah upaya menggali apa saja yang sudah dilakukan oleh para calon guru penggerak untuk melayani kemampuan murid yang berbeda, menyebutkan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid tersebut, serta indakan-tindakan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Terakhir, para calon guru penggerak pun diajak berpikir bagaiman caranya untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, dan bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi.
Selanjutnya, pada tahap Eksplorasi Konsep, saya mulai mempelajari konsep-konsep yang ada pada modul 2.1 tersebut. Ada 20 halaman yang berisi konsep-konsep kebutuhan belajar murid dan pembelajaran berdiferensiasi.
Setelah bagian Eksplorasi Konsep selesai dipelajari, saya kemudian beralih ke tugas selanjutnya, yaitu pada bagian Forum Diskusi Eksplorasi Konsep Modul 2.1. Pada bagian ini calon guru penggerak diminta untuk menganalisis video dan artikel yang ada di dalamnya kemudian menjawab beberapa soal terkait dengan video dan artikel tersebut. Beberapa pertanyaannya adalah sebagai berikut.
  1.     Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?
  2.     Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat?
  3.     Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
  4.     Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih      Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
Selanjutnya, saya memasuki bagian Unggah Tugas Eksplorasi Konsep. Di sini saya membuat sebuah kesimpulan tentang pembelajaran berdiferensiasi menggunakan Diagram Frayer.
Bagian selanjutnya yang harus diikuti oleh semua calon guru penggerak adalah Ruang Kolaborasi yang dipandu oleh Fasilitator Ibu Sri Pudjiastuti, S.pd., M.Pd. Saya bergabung dengan lima rekan CGP lainnya untuk menganalisis sebuah kasus di SMA. Dari analisis tersebut, kami menyimpulkan bahwa meskipun dalam situasi pembelajaran jarak jauh, tokoh Ibu Derana sebagai guru SMA tetap melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan beragam strategi diferensiasinya.
Saat di bagian Demonstrasi Kontekstual, saya merancang rencana pembelajaran (modul ajar) untuk pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran matematika. Sebelum saya merancang rencana pembelajaran (modul ajar), saya terlebih dulu membuat survei kebutuhan belajar murid untuk mengetahui kesiapan belajar, minat belajar, dan gaya belajarnya. Hasil survei ini saya jadikan pertimbangan untuk merancang modul ajar yang akan saya implementasikan pada pembelajaran di kelas.
Dalam sesi Elaborasi, saya mendapat panduan yang sangat jelas dari instruktur Ibu Dr. Desi Andriani. Beliau memberikan gambaran yang sangat terperinci tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Ketika saya menyusun Koneksi Antarmateri, saya menyadari bahwa semua materi yang telah saya pelajari dari modul 1.1 hingga 2.1 sangat erat kaitannya dengan prinsip keberpihakan proses pendidikan kepada para murid sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Terakhir, pada bagian Aksi Nyata, saya merancang pembelajaran yang akan saya lakukan di awal tahun ajaran baru dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas yang saya ampu.

Feelings (Perasaan)

Saya merasa beruntung karena memperoleh pengetahuan baru yang sangat berharga tentang kebutuhan belajar murid dan pembelajaran berddiferensiasi dan berdampak besar pada peran saya sebagai seorang guru. Modul 2.1 telah memberikan wawasan yang luas mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Di dalam modul ini, saya meraih pemahaman yang luar biasa mengenai konsep baru yang mendorong semangat saya dalam menerapkan semua yang telah saya pelajari.
Saya merasa sangat terinspirasi oleh ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan dalam modul ini. Diskusi yang dilakukan dalam forum ruang kolaborasi dan sesi elaborasi telah memperdalam pemahaman saya tentang cara mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Saya berharap bahwa dengan pemahaman ini, saya dapat konsisten dalam menjalankan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan murid dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Findings (Pembelajaran)

Beberapa konsep yang saya jadikan bahan pembelajaran dalam modul 2.1 antara lain adalah:
  • Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Menurut Tomlinson (1999:14), dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru secara konsisten berupaya merespons kebutuhan belajar murid.
      Ada 3 aspek yang mengkategorikan kebutuhan murid, yakni:
  1. Kesiapan belajar: Kesiapan belajar adalah adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru.
  2. Minat: Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
  3. Profil belajar: Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu dalam belajar.
  • Strategi diferensiasi ada 3, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
  1.  Diferensiasi konten: Berkaitan dengan apa yang kita ajarkan, seperti materi, konsep atau keterampilan yang perlu dipelajari berdasarkan kurikulum.
  2. Diferensiasi proses: Kegiatan yang memungkinkan murid berlatih dan memahami atau memaknai konten dengan cara membedakan proses yang harus dijalani oleh murid
  3. Diferensiasi produk: Berupa bukti yang menunjukkan apa yang murid telah pahami dengan cara membedakan atau memodifikasi produk sebagai hasil belajar murid, hasil latihan penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul ini, saya berencana untuk melakukan asesmen awal menggunakan kuesioner, menganalisis data yang sudah ada, atau melakukan wawancara untuk mengetahui kebutuhan belajar murid di kelas. Saya akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan murid. Setelah itu, saya pun akan melakukan asesmen formatif untuk mengawasi dan memperbaiki proses pembelajaran, serta meninjau ulang pencapaian tujuan pembelajaran. Saya juga akan aktif berkolaborasi dengan rekan sejawat yang memiliki pengalaman dalam pembelajaran berdiferensiasi, serta berusaha menggandeng guru mata pelajaran yang serumpun untuk menyelaraskan materi yang dibutuhkan. Dalam praktik sehari-hari, saya akan mengimplementasikan praktik baik ini untuk mengutamakan keberpihakan pada murid dalam lingkungan sekolah.

Penutup

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu upaya guru untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dengan melakukan pembelajaran yang berpihak kepada mereka. Demikian Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1: Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
aan triono
aan triono Bukan siapa-siapa, hanya butiran debu.

Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1"